Disusun
oleh :
1.
Amanatul fitriani
2.
Atik afriyani
3.
Dwi yuli prasetyo
4.
Nayan dimas
sundra
5.
Zakiyatul
fakhiroh
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sumpah
Pemuda
adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan.
Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum
28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa
Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun
tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi
ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk
membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia
asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga
berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Kedudukan
pokok pancasila bagi Negara kesatuan republic Indonesia ( NKRI ) adalah sebagai
dasar Negara. Pernyataan ini demikian berdasarkan ketentuan pembukaan UUD 1945
yang menyatakan sebagai berikut : “ maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu undang undang dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara republic Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil danberadab,
persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia”.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas,
dapat diambilrumusan msalah sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah
proses rumusan konggres dan kronologi
konggres pemuda kedua?
2.
Siapa
sajakah panitia konggres sumpah pemuda dan peserta konggres pemuda Indonesia
kedua?
3.
Bagaimanakah
isi dan makna ikrar sumpah pemuda?
4.
Apakah
makna pancasila serta hubungan antara pancasila dan ikrar sumpah pemuda?
PEMBAHASAN
1. Rumusan konggres
Rumusan
Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik
kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah
berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik
kepada Soegondo: Ik heb een eleganter
formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih
elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut,
kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. [1] Sumpah tersebut
awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh
Yamin.
2.
Panitia konggres
Dalam upaya mempersatu wadah organisasi pemuda dalam satu
wadah telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama 1926. Oleh sebab itu, tanggal
20 Februari 1927 telah diadakan pertemuan, namun pertemuan ini belum mencapai
hasil yang final.
Kemudian pada 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi, dan
dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini dihadiri semua
organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan Kongres pada bulan Oktober
1928, dengan susunan panitia dengan setiap jabatan dibagi kepada satu
organisasi pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap jabatan) sebagai berikut:
- Ketua: Sugondo
Djojopuspito (PPPI)
- Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Soematranen Bond)
- Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I: Johan Mohammad Cai
(Jong Islamieten Bond)
- Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemoeda
Indonesia)
- Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
- Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
- Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud
(Pemoeda Kaoem Betawi)
3.
Konggres pemuda
Indonesia kedua
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua
berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari
seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung
yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober
1928, di Gedung Katholieke
Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein
(sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini
dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara
dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan
dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan
Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober
1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop,
membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa
anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara
pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan
Kramat Raya 106, Sunario
menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin
dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu
"Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan
biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut
disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan
mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu
diucapkan sebagai Sumpah Setia.
4.
Peserta konggres
pemuda II :
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari
berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak,
Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond,
Sekar
Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir
pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw
Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang
organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir
sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan
pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan
mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.
5. Pengikrar sumpah pemuda
Berikut adalah beberapa orang yang
mengikrarkan sumpah pemuda
è Sugondo
djojopuspito
è Poernomowoelan
è Sarmidi
mangoensarkoro
è Moehamad yamin
è Sunario
6.
Isi
dan makna sumpah pemuda
a.
Isi
sumpah pemuda
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
b.
Makna
sumpah pemuda
Satu
tumpah darah
Tumpah darah adalah sebutan lain
untuk tanah kelahiran. Ikrar satu tumpah darah menggambarkan Indonesia adl satu
Negara tang utuh, walaupun terpisah pisah berbagai pulau. Walaupun terpisah
lautan tetapi tidak dianggap pemisah. Maksud dari satu tumpah darah adalah satu
tanah air Indonesia.
Satu
bangsa
Bangsa adalah sekumpulan masyarakat
yang hidup di suatu wilayah, dan mereka berada dibawah satu pemerintahan. Pada
saat belum terbentuknya sumpah pemuda, Indonesia ingin membentuk Negara sendiri
sendiri. Ada bangsa jawa, bangsa sunda, bangsa aceh, bangsa Sulawesi, bangsa
Maluku, dsb. Dengan ikrar satu bangsa maka tidak ada perbedaan antara bangsa
satu dengan yang lain dan menjadi satu bangsa Indonesia.
Satu
bahasa
Indonesia memiliki banyak bahasa
daerah yang sering disebut bahas adaerah atau logat daerah. Di setiap suku
memiliki bahasa sendiri sendiri. Dengan terbentuknya sumpah pemuda ditetapkan
bahasa persatuan bahasa Indonesia., yang tidak diambil dari salah satu suku
ataupun bahasa daerah yang ada di Indonesia.
7.
Makna
pancasila
Pancasila adalah ideologi
dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca
berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Lima
sendi utama penyusun pancasila adalh ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, dan keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Arti
dan Makna Sila Ketuhanan yang Maha Esa
1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.
4. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
5. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing.
6. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan
2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
1. Nasionalisme.
2. Cinta bangsa dan tanah air.
3. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
1. Hakikat sila ini adalah demokrasi.
2. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama.
3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.
Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.
4. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
5. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing.
6. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan
2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
1. Nasionalisme.
2. Cinta bangsa dan tanah air.
3. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
1. Hakikat sila ini adalah demokrasi.
2. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama.
3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.
Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
SIMPULAN
Peristiwa
sumpah pemuda memiliki keterkaitan dengan kelima nilai pancasila, yaitu : Ketuhanan Yang Maha Esa.Kemanusiaan yang adil
dan beradab .Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Namun yang paling sesuai dengan peristiwa sumpah pemuda
adalah sila ketiga yaitu : bertumpah darah yang satu tanah Indonesia, berbangsa
yang satu bangsa Indonesia, dan berbahasa yang satu bahasa Indonesia. Hal itu sangat
menunjukan sebuah persatuan didalam pluralism bangsa Indonesia. Sedangkan makna
persatuan Indonesia adalah nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air. Menggalang
persatuan dan kesatuan Indonesia. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau
kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit. Menumbuhkan rasa senasib dan
sepenanggungan.
twitter: @zakyascitter
BAGUS... SERING-SERING SARE HAL-HAL YANG MENAMBAH TEBAL RASA NASIONALISME. SALUT
BalasHapus